Setelah Pembukaan Musyawarah Provinsi (Musprov) IPSI Bali, Sabtu (20/6) lalu di Puspem Badung, panitia Musprov IPSI Bali langsung menggelar agenda Musprov. Pemilihan Ketua Umum IPSI yang baru melalui Musprov dapat berjalan dengan aman dan lancar, demokratis dengan menjunjung tinggi azas musyawarah mufakat. Musprov IPSI yang digelar di ruang Kriya Gosana Puspem Badung memunculkan satu calon tunggal yakni Bigjen Drs. Dewa Bagus Made Suarya. Akhirnya dengan musyawarah mufakat peserta Musprov secara aklamasi memilih Bigjen Dewa Bagus Made Suarya untuk memangku tugas menjadi Ketua Umum IPSI Bali untuk empat tahun kedepan pengganti A.A. Gde Agung. Sebagai Ketua Umum IPSI Bali terpilih, Dewa Bagus Made Suarya yang kini menjabat Kepala Biro Sarana dan Prasarana Mabes Polri ini sudah dihadapkan dengan tugas-tugas yang cukup berat. Selain pembinaan atlet pesilat Bali secara berjenjang dan berkelanjutan, Pengurus IPSI Bali sudah ditunggu kompetisi maupun kejuaraan di ajang nasional maupun internasional. Disinilah pengurus yang baru nanti harus dapat bekerja dengan maksimal sehingga pencak silat Bali tetap berprestasi di kancah dunia internasional seperti tahun-tahun sebelumnya.

       Ada beberapa event nasional maupun internasional yang sudah menunggu IPSI Bali. Seperti yang disampaikan Sekretaris Umum PB IPSI Enrical Chaniago. Beliau menjelaskan direncanakan pada bulan Desember tahun 2016 mendatang Bali menjadi tuan rumah kejuaraan dunia dan festival tingkat internasional. Selaku tuan rumah, IPSI Bali sebagai wakil Bangsa Indonesia agar mempersiapkan dari sekarang. Pengurus IPSI Bali juga diharapkan dari sekarang harus mampu mengangkat seni budaya pencak silat. Selain itu disampaikan bahwa PB IPSI sudah bekerjasama dengan Kementerian khususnya Dirjen Pariwisata agar dalam festival-festival dunia, pencak silat diikutsertakan.

       Ditambahkan, untuk Bimpres kerjanya sangat banyak tahun ini maupun tahun depan, dimana pada tanggal 24-30 Nopember tahun 2015 ini akan ada Pra PON di Gorontalo. Yang berhak menuju PON untuk seluruh kategori adalah juara I, II dan III dan beregu hanya juara I dan juara II. Khusus untuk Bali beregu putri tidak perlu lagi ikut Pra PON dan berhak langsung menuju PON. Pada Agustus ini juga ada ajang O2SN di Makasar untuk pemanasan tingkat SD, SMP, SMA dan ada eksebisi terbaru untuk tingkat SMK. Selain itu Popnas 10-20 September di Bandung, dimana juara Popnas akan dikirim ke Brunai dalam rangka Asean School Games. Di tahun 2016 akan berlangsung event internasional bersamaan dengan PON di Bandung pada bulan September yakni Asian Beach Games di Vietnam. Sementara juara di PON akan diseleksi lagi dengan juara di Asian Beach Games untuk diturunkan pada SEA Games 2017 di Kuala Lumpur Malaysia dan Indonesia akan menjadi tuan rumah Asean Games 2018 mendatang. “Ini lebih bergengsi lagi, karena baru pertama kali pencak silat dipertandingkan di level Asean Games, dimana sebelumnya di Korea baru eksebisi saja,” jelasnya. “Mudah-mudahan dengan kepengurusan yang baru ini prestasi yang diraih Bai tidak akan terputus dan selalu memunculkan atlet-atlet yang berkualitas di tingkat Internasional,” pungkasnya