Setelah dua periode (2005-2014) memimpin Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Provinsi Bali, akhirnya A.A. Gde Agung mengundurkan diri sebagai Ketua Umum IPSI Bali. Pengunduran diri ini mengingat dibutuhkannya regenerasi untuk penyegaran di tubuh IPSI Bali. “Dengan segala kerendahan hati memohon ijin untuk mengundurkan diri dari tugas-tugas saya sebagai Ketua Umum IPSI Bali, mengingat roda organisasi membutuhkan regenerasi untuk penyegaran fungsionaris, agar IPSI Bali dapat selalu menjadi wahana untuk eksistensi dunia persilatan kita di Bali khususnya. Tidak lupa saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila ada harapan-harapan yang belum saya dapat penuhi selama memimpin IPSI Bali ini. Sebagai manusia biasa, saya sangat menyadari bahwa diri saya banyak kekurangan,”. Hal tersebut ditegaskan A.A. Gde Agung saat Pembukaan Musyawarah Provinsi (Musprov) IPSI Bali yang digelar di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung, Sabtu (20/6) lalu.

        Kegiatan Musprov IPSI Bali dibuka secara resmi oleh Ketua Umum KONI Bali I Ketut Suwandi serta dihadiri Sekretaris Umum (Sekum) PB IPSI Enrical Chaniago, Sekda Badung Kompyang R. Swandika, Dewan Pakar IPSI Bali, Dewan Pertimbangan IPSI Bali, Ketua Koni Kabupaten/Kota se-Bali, Ketua Pengurus IPSI se-Bali, Ketua Perguruan Pencak Silat se-Bali serta peserta Musrop IPSI Provinsi Bali.

       Dalam kesempatan tersebut Gde Agung yang menjabat Bupati Badung ini mengatakan, selaku Ketua Umum IPSI Bali telah berupaya sekuat tenaga untuk memajukan prestasi IPSI Bali. Sejak dilantik tahun 2010 lalu, IPSI Bali telah mampu menjadi Juara Umum pada PON XVIII tahun 2012 di Riau sehingga memberikan kontribusi medali terbanyak untuk Propinsi Bali dan menempatkan KONI Bali menempati peringkat sembilan. Sebelumnya pada babak prakualifikasi PON XVIII di GOR Purna Krida, Badung, IPSI Bali juga keluar sebagai kontingen terbanyak yang meloloskan atletnya ke ajang PON Riau. “Dalam setiap event Internasional, kita tidak pernah absen untuk menyertakan atlet kita dalam kejuaraan-kejuaraan SEA Games maupun Asean Games,” jelasnya. Prestasi terbaru dari atlet Beregu Putri atas nama Ida Ayu Candra Murtiadi, Ni Ketut Ratna Dewi dan Luh Putu Eka Pratiwi telah berhasil menyumbangkan medali emas pada SEA Games 2015 di Singapura. “Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari peran serta para sesepuh dan pendekar-pendekar pencak silat Bali,” terangnya. Gde Agung juga mengharapkan melalui Musprov ini dapat menghasilkan program-program yang dapat memacu peningkatan prestasi para pesilat melalui pembinaan pesilat secara terencana, berjenjang dan berkelanjutan dengan didukung ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan, karena kompetisi di ajang nasional maupun internasioanl sudah semakin ketat dalam mencapai prestasi terbaik.

        Sekum PB IPSI Enrical Chaniago menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada A.A. Gde Agung, karena selama 10 tahun memimpin IPSI Bali telah banyak prestasi yang diukir. “Kami merasa bangga dengan sosok A.A. Gde Agung dan Pengurus IPSI Bali, selama 10 tahun kita bergandengan tangan, tercatat banyak sekali prestasi-prestasi yang diukir pesilat IPSI Bali baik di kancah nasional maupun internasional,” katanya. Mengenai jalannya Musprov IPSI Bali, Enrical Chaniago menilai sudah sesuai dengan aturan organisasi, karena masa kepengurusan sudah selesai dari tahun 2005-2010 dan 2010-2014 dan melalui Musprov dilakukan pemilihan ulang. “Kepengurusan ini sudah dua periode, namun di undang-undang IPSI sekarang tidak ada aturan dua periode harus diganti, tapi di IPSI sampai kapanpun biasa menjadi Ketua Umum selagi perputarannya itu dilakukan Musprov. Peraturan ini berubah di tahun 2012 karena sulitnya mencari ketua umum ditingkat provinsi,” jelasnya. Beliau juga memberikan apresiasi kepada atlet-atlet pesilat Bali, karena setiap ajang inernasional pesilat Bali pasti biasa menyumbangkan emas untuk Indonesia.

       Ketua Umum Koni Bali I Ketut Suwandi juga menyampaikan terima kasih kepada A.A. Gde Agung, karena sebagai Ketua IPSI Bali dan juga Bupati Badung sangat berperan dalam mendukung keberadaan KONI Bali. Suwandi juga menyampaikan dua kata untuk IPSI Bali yakni besar dan hebat. Menurutnya, IPSI Bali dalam sejarah telah memberikan kontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan khususnya di Provinsi Bali. Dikatakan besar, karena IPSI mempunyai beberapa perguruan yang telah berjalan dengan harmonis. IPSI Bali juga mempunyai puluhan ribu anggota yang sangat potensial, yang telah dibina sehingga menghasilkan prestasi yang luar biasa hebat. “Di mata internasional, bali telah banyak melahirkan atlet-atet yang berprestasi,” tambahnya.

      Sementara Ketua Panitia Musprov A.A. Gde Rahmadi melaporkan bahwa Musprov IPSI Bali terlaksana berdasarkan AD/ART IPSI tahun 2012 serta surat keputusan Ketua Umum IPSI Bali No. 04/V/2015 tanggal 30 Mei 2015 tentang susunan panitia penyelenggara Musprov IPSI tahun 2015. Dalam Musprov ini akan dilakukan penilaian laporan pertanggungjawaban, memilih dan menetapkan pengurus melalui Ketua terpilih dan formatur terpilih serta menyusun program kerja.
Caption.
A.A. Gde Agung menyerahkan Bonus kepada 3 pesilat Bali yang berhasil meraih emas dalam SEA Games di Singapura pada Pembukaan Musyawarah Provinsi (Musprov) IPSI Bali yang digelar di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung, Sabtu (20/6) lalu.