Kabupaten Badung menjadi satu-satunya dan pertama di Indonesia yang menggelar Sosialisasi dan Workshop Pembangunan Integritas Berbasis Keluarga khususnya bagi pejabat eselon III dan IV dilingkungan Pemkab Badung. Hal tersebut ditegaskan Perwakilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI Bapak Antok Kariadi saat menghadiri acara pembukaan Sosialisasi dan Workshop Pembangunan Integritas Berbasis Keluarga di Ruang Kriya Gosana Puspem Badung, Senin (18/5) kemarin. Kegiatan tersebut dibuka Sekda Badung Kompyang R. Swandika dan dihadiri pimpinan SKPD dilingkungan Pemkab Badung.

     Menurut Anto Kariadi, terselenggaranya kegiatan ini merupakan hasil kreasi dari Kabupaten Badung sendiri dan ini membuktikan Pemkab Badung sangat komit dalam upaya pencegahan korupsi hingga ke lingkungan keluarga. “KPK memberi apresiasi atas progress sangat luar biasa yang sudah terjadi di kabupaten Badung. Program di Badung ini lain dari yang KPK laksanakan di Yogyakarta, karena disana sasarannya masyarakat sipil, sementara di Badung sasarannya adalah PNS. Kegiatan ini merupakan pertama kali di Indonesia,” kata Antok. Lanjut Antok, kegiatan ini sangat menarik karena akan melibatkan keluarga. “Kenapa keluarga itu harus ikut-ikutan, karena korupsinya sudah kolusi. Dulu korupsi itu negosiasinya di hotel atau di tempat umum, sekarang korupsi sudah di rumah antara suami dengan istri atau bapak dengan anak, negosiasinya bisa di depan televisi, dan banyak yang sudah terungkap,” jelasnya.

     Dengan menanamkan nilai-nilai kejujuran, kepatuhan, kode etik dan pedoman pegawai diharapkan melalui kegiatan ini akan memberikan dampak positif sekaligus kenyamanan bagi aparat pemerintah dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Kegiatan yang digagas oleh Badung ini juga diharapkan akan menjadi contoh dari daerah-daerah lainnya. Pihaknya juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada Dewan Badung karena mempunyai komitmen yang sama dalam upaya pencegahan korusi dengan mengikuti kegiatan Trenning of Tranner. “Dalam sejarah di Indonesia baru terjadi di Badung, sedangkan yang lainnya belum,” imbuhnya seraya menegaskan bahwa pemberantasan korupsi bukan sesuatu yang penting, namun pencegahan itu lebih penting dari sekedar memberantas.

     Sekda Kompyang R Swandika mengatakan Pemkab Badung dengan dukungan Dewan memiliki komitmen dan integritas dalam rangka pencegahan korupsi. Dalam rangka pencegahan korupsi, jajaran pemerintah daerah termasuk DPRD terus berinovasi dengan melaksanakan berbagai kegiatan pencegahan korupsi mulai dari Trenning of Trenner (TOT) secara berjenjang dan berkelanjutan, mengikuti ekspo pencegahan korupsi di Jakarta dan pada acara tersebut Bapak Bupati Badung diberi kehormatan untuk tampil sebagai pembicara, termasuk kegiatan sosialisasi dan worshop ini. “Kepercayaan ini adalah sebuah tantangan, mari kita tunjukkan komitmen kita tidak hanya selesai pada penandatangan MoU, tapi integritas, kejujuran dan kepatuhan saudara dalam mengelola keuangan harus lebih baik dari tahun sebelumnya,” tegas Swandika. Hasil workshop ini oleh para pejabat agar terus digulirkan hingga lingkungan keluarga. Karena ini merupakan pilar penting dalam pencegahan korupsi yang diawali dengan kejujuran, moralitas dan kesetiaan kepada UUD dan peraturan perundangan lainnya sebagai dasar pelaksanaan tugas masing-masing.

     Sementara Inspektur Kab. Badung Luh Suryaniti melaporkan, maksud dari kegiatan tersebut adalah untuk memperoleh mengenai cara menanamkan nilai-nilai kejujuran dan kesederhanaan dalam lingkungan keluarga dan diharapkan mampu membangun komunikasi budaya anti korupsi. Tujuannya menjadikan keluarga sebagai tempat mengembangkan budaya anti korupsi. Kegiatan diikuti sebanyak 40 peserta terdiri dari para pejabat eselon III dan IV dilingkungan Pemkab Badung. Materi berupa materi dan praktek bagaimana cara menanamkan nilai-nilai kejujuran, kesederhanaan dalam keluarga dan cara mengembangkan budaya anti korupsi dalam keluarga.