Informasi › Berita
-
Badung Gelar Tawur Agung Kesanga di Catus Pata Mengwi Tingkatan Utama, Sarana Kebo Dius Merana
Admin
Senin, 23 Maret 2015 01:00 WITA | 1893 kali dibaca
Pemerintah Kabupaten Badung menggelar upacara Tawur Agung Kesanga yang dipusatkan di catus pata desa adat Mengwi, Kecamatan Mengwi (titik nol Badung), Jumat (20/3) lalu. Tawur agung kesanga kali ini mengambil tingkatan utama dengan menggunakan sarana kebo dius merana. Tawur agung kesanga dipuput Tri Sadaka yakni Pedanda Siwa Ida Pedanda Ngurah Putra Keniten Gria Kediri Sangeh, Ida Pedanda Buda Bukit Putra Gria Panti Denpasar dan Ida Rsi Bujangga Gria Sempidi. Upacara tersebut dihadiri Bupati Badung A.A. Gde Agung, Ketua DPRD Badung I Nyoman Giri Prasta, Kapolres Badung, Sekda Badung, Pimpinan SKPD serta bendesa adat se-Badung.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Badung IB Anom Bhasma, tawur agung ini mengambil tingkatan utama, dengan sarana tawur berupa ; kebo, sapi, kambing hitam, babi hitam, angsa, itik dan ayam. Dijelaskan, pada hari suci nyepi ini, ada empat rangkaian upacara yang dilaksanakan. Meliputi ; melasti, tawur kesanga dan pengerupuk, nyepi dan ngembak geni. Menurut lontar Sundarigama, upacara melasti memiliki makna membersihkan bhuana alit dan bhuana agung terutama alat-alat upacara dan ida bhatara pretima, yang dilaksanakan di segara sekaligus mendak tirta amerta. Dari melasti pretima akan melinggih di bale agung. Setelah upacara melasti, dilanjutkan tawur agung di catus pata yang bermakna membersihkan jagat bhuana alit dan bhuana agung. "Pada upacara tawur ditingkat kabupaten, masing-masing bendesa adat se-Badung akan dibagikan tirta tawur dan nasi tawur untuk pelaksanaan tawur di tingkat desa, banjar dan di rumah warga. Pada sorenya dilaksanakan upacara pengerupukan.
Puncak dari rangkaian upacara ini adalah nyepi, yang bermakna melaksanakan tapa berata semadi dengan catur berata penyepian yakni amati geni, amati karya, amati lelungan dan amati lelanguan. Pelaksanaan nyepi dimulai pukul 06.00 sampai pukul 06.00 hari berikutnya. Terakhir adalah rangkaian ngembak geni dengan melaksanakan dharma shanti dan silahturahmi kepada sesama umat dan umat lainnya.
Sementara itu Ketua PHDI Badung I Nyoman Sukada dalam dharma wecananya menjelaskan mengenai caru/tawur. Menurutnya caru/tawur adalah budaya yang ada di Bali dan mendapat pengaruh sakta. Dari sejarah, bahwa tawur masuk ke Bali pada abad IX dari yakni Jawa Timur. Tawur di bali bertujuan menetralisir pengaruh negatif menjadi positif atau nyomiang bhuta menjadi bhuta hita.
Bagikan
Bupati Giri Prasta Melayat Ke Rumah (Alm) Ngakan A...
- 1 jam yang lalu
Keindahan Air Terjun Tukad Bangkung yang Jarang Te...
- 20 jam yang lalu
Usai Nyoblos di TPS 01 Balai Banjar Pelaga, Bupati...
- 1 hari yang lalu
Merawat Bumi Lindungi Sumber Air, Giri Prasta Tana...
- 2 hari yang lalu
Wabup. Suiasa Tinjau Kesiapan TPS di Badung Harap...
- 2 hari yang lalu
-
Pengumuman Penetapan Lulus Administrasi Seleksi Direksi Perusahaan Umum Daerah Pasar Dan Pangan Mangu Giri Sedana Kabupaten Badung
Senin, 11 Desember 2023 09:11 WITA -
Pengumuman Pendaftaran Seleksi Direksi Perusahaan Umum Daerah Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana Kabupaten Badung
Selasa, 21 November 2023 14:20 WITA -
Persyaratan Pendaftaran Seleksi Direksi Perusahaan Umum Daerah Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana Kabupaten Badung
Selasa, 21 November 2023 14:20 WITA -
PERUBAHAN JADWAL SELEKSI PENGADAAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2023
Senin, 2 Oktober 2023 12:15 WITA