Setelah melaksanakan Musrenbang RKPD Kabupaten Badung di masing-masing Kecamatan, Bappeda dan Litbang Badung lanjut menggelar Forum Konsultasi Publik, Selasa (17/2) kemarin di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung. Acara tersebut dibuka oleh Kepala Bappeda Litbang I Wayan Suambara serta dihadiri oleh Pimpinan SKPD terkait, Rektor Unud, Ketua Dekranasda Badung Ny. Ratna Gde Agung, Wakil Ketua TP PKK Badung Ny. Made Sudiana, Ketua DWP Ny. Kompyang Swandika, para Perbekel, Lurah, tokoh masyarakat serta pimpinan organisasi kemasyarakatan dan profesi.
Menurut Suambara, forum konsultasi publik ini merupakan lanjutan dari kegiatan Musrenbang kecamatan. Melalui forum ini, diharapkan mendapat masukan-masukan dan pemikiran-pemikiran, guna memantapkan penyusunan dokumen perencanaan program kegiatan pembangunan tahun 2016. Setelah forum ini akan dilaksanakan pula Forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten.

     Suambara menjelaskan, tema pembangunan Badung tahun 2016 adalah "Memantapkan tata kelola pemerintahan dan kemandirian masyarakat untuk memperkuat daya saing daerah". Makna dari tata kelola pemerintahan mengandung tiga komponen besar yaitu pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. Sementara sasaran kemandirian masyarakat yang ingin dicapai yaitu kemandirian manajerial, kemandirian intelektual dan kemandirian material.
"Saat ini tantangan pembangunan daerah adalah pesatnya kemajuan iptek, informasi dan komunikasi serta perubahan lingkungan strategis. Selain itu Birokrasi pemerintahan harus mampu bereformasi dan menyesuaikan dengan dinamika tuntutan masyarakat. Oleh karenanya diperlukan langkah-langkah strategis, kebijakan yang bersifat mendasar, konfrehensip dan sistematik sehingga tujuan serta sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efesien," jelasnya.

     Lebih lanjut dijelaskan, program pembangunan yang mendukung program kemandirian masyarakat yaitu pemberdayaan istitusi lembaga masyarakat pedesaan, pengendalian bantuan Usaha Ekonomi Produktif kepada RTM di Badung. Disamping itu ada pengembangan potensi ekonomi lokal untuk mendorong terbuka lapangan kerja melalui sektor pertanian dengan program OVOP, Gerakan Petani Mandiri Sejahtera (Tanimas), Simantri dan Festival Budaya Pertanian. Tanimas pembangunan sentra bibit ternak sapi, pengembangan budidaya perikanan. Di sektor kepariwisataan dengan memperluas potensi eco tourism, agrotourism, village tourism, Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE). Memperkuat sektor usaha ekonomi berbasis kerakyatan dengan melakukan revitalisasi sentra kerajinan rakyat dan chanelling antara perajin dan pengusaha.