Informasi › Berita
-
Bupati Gde Agung Napak "Kepuh Kembar" Di Desa Adat Kapal
Admin
Senin, 5 Januari 2015 01:00 WITA | 777 kali dibaca
Bupati Badung A.A. Gde Agung yang juga Penglingsir Puri Ageng Mengwi melakukan napak pohon "kepuh kembar" di Setra Alit, Desa Adat Kapal, Mengwi, Sabtu (3/1) lalu. Upacara napak ini dilakukan karena salah satu dari pohon kepuh kembar tersebut sudah lapuk termakan usia dan selanjutnya akan diganti dengan pembangunan pelinggih. Ada hal menarik pada pelaksanaan upacara tersebut, beberapa warga yang mengikuti upacara spontan kesurupan, namun upacara tetap berjalan dengan lancar. Upacara tersebut juga dihadiri Camat Mengwi I Gst. Ngr. Jaya Saputra, Lurah Kapal I Nyoman Sudiarta, Bendesa Adat Kapal A.A. Gede Darmayasa serta Prajuru Adat se-Desa Adat Kapal.
Sebelum napak, A.A. Gde Agung bersama krama yang hadir nunas ica di depan pelinggih setra supaya diberi jalan dan tuntunan sehingga upacara dapat berjalan dengan baik. Usai nunas ica, Bupati Gde Agung menuju salah satu pohon kepuh yang akan di tebang. Dibawah pohon tersebut Beliau juga nunas ica bersama pemangku dan dilanjutkan dengan napak (memotong/menandai pohon kepuh dengan kapak). Dengan napak tersebut, pohon kepuh sudah bisa ditebang.
Menurut Bendesa Adat Kapal A.A. Gede Darmayasa, upacara napak taru/pohon kepuh tersebut telah melalui paruman krama desa dan memohon kepada Penglingsir Puri Ageng Mengwi untuk napak. Karena dresta yang telah berjalan di Desa Adat Kapal, apabila masyarakat membuat petapakan, ngepel topeng Ida bhatara, maupun membuat pretima, yang menjadi pemucuk adalah Ida Penglingsir Puri Ageng Mengwi. Lebih lanjut dijelaskan bahwa, upacara yang dilaksanakan ini adalah upacara ngingsiran dan pengesengan yang dipuput para pemangku khayangan tiga. A.A. Gede Darmayasa menuturkan, upacara ini digelar, karena sebelumnya salah satu dari pohon kepuh kembar yang berada di Setra alit/rare sempat terbakar tepat pada petirtan ida bhatara pada waktu tengah malam. Dengan kejadian tersebut, pengempon pura dapat mepinunas (menanyakan kepada orang pintar) dan hasilnya memang ida bhatara berkeinginan seperti itu karena usia pohon sudah tua (sekitar 300 tahun). "Pohon kepuh itu bisa ditunas (dipotong), namun harus diganti dengan pelinggih padma menghadap ke Timur," jelasnya. Diceritakan pula, pada beberapa bulan yang lalu sempat dilakukan penebangan pohon kepuh tersebut, namun terjadi bencana yaitu orang yang naik memotong pohon, jatuh dan meninggal dunia. "Atas kejadian tersebut, kembali mepinunas dan hasilnya Desa kurang perhatian karena disana juga berstana ida betara di Mrajapati, karena disana ada dua setra yakni di Timur jalan setra bajang dan di barat setra alit/rare. Ada pula linggih ida batara Dalem Solo yang tidak diketahui dari dulu. Nah semenjak kejadian tersebut, linggih ida bhatara sudah menjadi tanggungjawab desa," ungkapnya.
Bagikan
Keindahan Air Terjun Tukad Bangkung yang Jarang Te...
- 11 jam yang lalu
Usai Nyoblos di TPS 01 Balai Banjar Pelaga, Bupati...
- 17 jam yang lalu
Merawat Bumi Lindungi Sumber Air, Giri Prasta Tana...
- 2 hari yang lalu
Wabup. Suiasa Tinjau Kesiapan TPS di Badung Harap...
- 2 hari yang lalu
Exit Meeting Audit LPD Tahun 2024, Bupati Giri Pra...
- 2 hari yang lalu
-
Pengumuman Penetapan Lulus Administrasi Seleksi Direksi Perusahaan Umum Daerah Pasar Dan Pangan Mangu Giri Sedana Kabupaten Badung
Senin, 11 Desember 2023 09:11 WITA -
Pengumuman Pendaftaran Seleksi Direksi Perusahaan Umum Daerah Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana Kabupaten Badung
Selasa, 21 November 2023 14:20 WITA -
Persyaratan Pendaftaran Seleksi Direksi Perusahaan Umum Daerah Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana Kabupaten Badung
Selasa, 21 November 2023 14:20 WITA -
PERUBAHAN JADWAL SELEKSI PENGADAAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2023
Senin, 2 Oktober 2023 12:15 WITA