Informasi › Berita
-
Hindari UNcal Balung, Gedung BPPT Di Pelaspas saat Sugian Jawa Sugian Jawa dan Bali Hari Baik Penyucian Bhuana Agung dan Bhuana Alit
Admin
Senin, 15 Desember 2014 01:00 WITA | 3343 kali dibaca
Memasuki wuku Dunggulan diyakini sebagai hari yang penuh dengan energi negatif sehingga sering disebut sebagai "Uncal Balung", menurut sastra dan keyakinan umat hindu menyebutkan bahwa memasuki kawasan wuku Dunggulan ini sangat dihindari melakukan upacara baik Manusa Yadnya, Dewa Yadnya, Bhuta Yadnya dan lainnya. menyadari hal tersebut maka guna menghindari terkontaminasi energi negatif dari Bhuta Kala Tiga Dunggulan, maka umat hindu setiap Sugian Jawa dan Sugian Bali ini melakukan penyucian Bhuana Agung dan Bhuana Alit melalui upacara penyucian alam dan diri sendiri ini. Diharapkan ketika memasuki kawasan energi negatif ini umat hindu dapat melewatinya dengan baik. oleh karenanya maka upacara pemelaspas Gedung BPPT dilakukan bertepatan dengan hari Sugian Jawa yang bermakna untuk pembersihan alam semesta dari energi negatif, demikian dijelaskan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Badung Anak Agung Gde Raka Yuda di Puspem Badung, Kamis (11/12) kemarin. Secara lebih rinci Raka Yuda mengungkapkan, bahwa mulai hari kamis 11 dan jumat 12 desember ini umat Hindu di Bali melaksanakan upacara Sugian Jawa dan Sugian Bali. Bagi Umat Hindu Bali, bahwa rahinan Sugian Jawa sebagai penyucian Bhuana Agung dan Sugian Bali untuk penyucian Bhuana Alit, pembersihan diri pribadi masing masing, oleh karenanya pembersihan fasilitas bangunan pemerintah yang berfungsi utama sebagai tempat pelayanan wajib dilakukan upacara penyucian untuk mewujudkan harmoni dan keseimbangan energi. Sebagai umat hindu di Bali sangat percaya dan meyakini bahwa bangunan yang penyelesaiannya mendekati 100% wajib dilakukan upacara melaspas, makuh dan mecaru sebelum memasuki Rahinan Galungan, dan hari yang paling tepat adalah pada saat Sugian Jawa yang dimaknai sebagai hari Penyucian Bhuana Agung atau alam, termasuk tentunya penyucian bagi bangunan . melalui upacara melaspas, makuh dan mependeman ini menurut kepercayaan bahwa bangunan itu diyakini akan memberikan vibrasi yang positif sehingga keseimbangan dan harmonisasi dalam memberikan pelayanan publik dapat terwujud di Kabupaten Badung" ungkapnya, selanjutnya menyikapi masih ada sisa pekerjaan yang harus dituntaskan, menurut Raka Yuda bahwa hal tersebut dapat dilaksanakan seusai upacara. dan setelahnya jika dipandang penting dilakukan pengulapan kecil sebagai menyatsat mala akibat ada pekerjaan baru tentu kita berharap melalui upacara ini akan dibersihkan kembali. namun yang jelas secara keyakinan umat hindu bahwa segala bentuk upacara yang dilakukan merupakan sarana persembahan yang bertujuan menciptakan kesehimbangan dan harmonisasi.
Bagikan
Keindahan Air Terjun Tukad Bangkung yang Jarang Te...
- 7 jam yang lalu
Usai Nyoblos di TPS 01 Balai Banjar Pelaga, Bupati...
- 14 jam yang lalu
Merawat Bumi Lindungi Sumber Air, Giri Prasta Tana...
- 2 hari yang lalu
Wabup. Suiasa Tinjau Kesiapan TPS di Badung Harap...
- 2 hari yang lalu
Exit Meeting Audit LPD Tahun 2024, Bupati Giri Pra...
- 2 hari yang lalu
-
Pengumuman Penetapan Lulus Administrasi Seleksi Direksi Perusahaan Umum Daerah Pasar Dan Pangan Mangu Giri Sedana Kabupaten Badung
Senin, 11 Desember 2023 09:11 WITA -
Pengumuman Pendaftaran Seleksi Direksi Perusahaan Umum Daerah Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana Kabupaten Badung
Selasa, 21 November 2023 14:20 WITA -
Persyaratan Pendaftaran Seleksi Direksi Perusahaan Umum Daerah Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana Kabupaten Badung
Selasa, 21 November 2023 14:20 WITA -
PERUBAHAN JADWAL SELEKSI PENGADAAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2023
Senin, 2 Oktober 2023 12:15 WITA