Kedatangan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men-PAN dan RB), Yuddy Chrisnandi Ke Kabupaten Badung tidak hanya memberikan pengarahan mengenai masalah bagaimana cara aparatur negara bisa memberikan pelayanan ke masyarat sebaik-baiknya. Men-PAN dan RB juga melakukan blusukan ke beberapa tempat di Puspem Badung. Dari pengamatan Yuddy Chrisnandi, banyak sekali inovasi dan kebijakan publik yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Badung. Mulai dari pengolahan hasil pertanian, pemasaran produk pertanian, menggerakkan orang biar mau bekerja, pengolahan sampah, pengembangan ekonomi kreatif hingga kemudian membangun bank sampah.

     "Ini sesuatu yang sangat baik, dan bisa dijadikan contoh oleh daerah-daerah lain dimana kreatifitas dari kepemimpinan daerah itu mampu mensejahterakan masyarakat tanpa harus selalu mengandalkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Apalagi PAD nya semakin meningkat, sebetulnya sudah bisa melakukan self sufficient, dimana hasil produktifitas masyarakat suatu daerah mampu membiayai pembangunan-pembangunan daerahnya. jadi saya memberikan apresiasi yang tinggi, dan saya susah berkomentar, pokoknya baik deh, "ujar Yuddy ketika mengunjungi Puspem Badung yang mengah, Kamis (4/12) lalu.

     Yuddy pun berpesan, pihaknya meminta hal ini terus ditingkatkan, dipelihara dan inovasi-inovasi publik yang berhasil memberikan kepuasan dan meningkatkan ekonomi masyarakat jangan tergantung pada Bupati nya saja. “Gerakkan aparat pemerintah sipil yang ada juga mesti berperan untuk memiliki pemahaman tanggung jawab sosial yang sama dan mempunyai leadership yang baik,”paparnya.
Men-PAN dan RB juga memuji ruang Auditorium Badung yang tidak kalah dengan hotel bintang lima. “Saya menginap di salah satu hotel yang ada di Bali, saya melihat fasilitas ruang pertemuannya tidak sebagus ruang pertemuan Kabupaten Badung, jadi kenapa harus mengadakan rapat di hotel. Dan ini lebih efisien, tidak keluar biaya, makanannya pun bisa menggunakan produk lokal, hasil produk masyarakat seperti pisang, salak dan lainnya hasil dari kebun masyarakat,”ungkapnya.

     Menanggapi hal tersebut, Bupati Badung, Anak Agung Gde Agung menyampaikan, kedatangan Men-PAN dan RB di Kabupaten Badung memberikan motivasi buatnya dan buat Pemerintah Kabupaten Badung untuk lebih meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa. “Yang pertama yang kami garis bawahi yaitu Aparat Sipil Negara harus menjadi tauladan panutan di masyarakat, dan memang kami di Badung sering sekali di masyarakat, ke desa-desa, ke Banjar-banjar. Dan memang aparat kami selalu kami tekankan untuk selalu berada di masyarakat,” ujarnya.

     Lebih lanjut Pangelingsir Puri Mengwi ini mengatakan, Untuk masalah efisiensi sejak 1 Desember 2014 pemerintah tidak lagi menggunakan fasilitas hotel sebagai tempat pertemuan. “Bahkan untuk rapat kedinasan Pemerintah Kabupaten Badung sudah sejak lama tidak pernah menggunakan hotel, karena Badung sudah memiliki ruang pertemuan yang representatif di Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung Mangupraja Mandala,”ungkapnya.
Yang paling penting dari efisiensi itu, kata Gde Agung, adalah jangan sampai efisiensi itu mengganggu aktivitas kerja. “ Untuk itu semua yang disampaikan pak menteri tetap akan menjadi pedoman kami dalam pelaksanaan tugas keseharian kami di kabupaten Badung,”ujarnya.

     Sementara terkait dengan kegiatan Festival Budaya Pertanian, Men-PAN dan RB menyampaikan pujiannya juga. Kegiatan Festival Budaya Pertanian Badung telah masuk dalam sembilan inovasi terbaik. Dan Yuddy juga meminta rumah hijau dengan program Gelatiknya agar diikutkan didalam inovasi publik, sebab program tersebut merupakan inovasi yang luar biasa. Dan sebelum Men-PAN dan RB meninggalkan Puspem Badung, Men-PAN dan RB menyempatkan diri untuk mensukseskan program Kabupaten Badung yang bersih, hijau dan berbunga dengan menanam pohon jepun di Taman Jepun Dunia jenis "Madam Pony Beauty Plumeria" dari Thailand yang terletak di areal Puspem Badung.