Kelompok Ternak Sapi Lembu Nadi I, Banjar Tiyingan, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kab. Badung mewakili Provinsi Bali pada lomba kelompok ternak sapi tingkat nasional. Penilaian oleh Tim penilai nasional terhadap Kelompok Lembu Nadi I dilakukan Selasa (3/6) kemarin di Balai Banjar Tiyingan. Kehadiran Tim Penilaian Nasional yang didampingi Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali Ir. Putu Sumantra, disambut Bupati Badung diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Dewa Apramana, Ketua DPRD Badung I Nyoman Giri Prasta,  Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Badung I Made Badra, Camat Petang, Perbekel dan Bendesa Adat Pelaga serta anggota Kelompok Lembu Nadi I.
 

Menurut Ketua Kelompok Lembu Nadi I I Nyoman Darmawan, kelompok ini terbentuk 1 Januari 2008 dengan jumlah anggota 20 orang dan kini sudah bertambah menjadi 21 orang. Dari usaha-usaha yang dilakukan serta pembinaan dari Instansi terkait mengenai budidaya sapi sehingga tahun 2009 dikukuhkan menjadi kelas Pemula, 2010 kelas lanjut, 2011 kelas madya dan 2012 kelas utama. Dijelaskan, usaha pokok kelompok adalah beternak sapi dengan usaha lain dibidang perkebunan dan pertanian. "Sampai saat ini populasi sapi kelompok kami sebanyak 222 ekor dengan rata-rata pemilikan ternak per anggota 10 ekor," jelasnya. Kegiatan kelompok meliputi ; aspek usaha agribisnis hulu (pembibitan, pakan dan obat-obatan/vaksin), aspek usaha agribisnis budidaya terdiri dari sistem dan kondisi perkandangan, skala usaha kelompok, asal bibit, penanganan dan pencegahan penyakit, aktivitas dan rencana kegiatan kelompok serta mitra kerja.

Kemitraan yang dilakukan adalah kerjasama dalam pemasaran daging sapi dengan pihak PT Harmonis, kerjasama bidang pupuk organik dengan UD Gunung Mas, kerjasama dalam suplayer buah mentimun yang dikirim ke Mc. Donald serta kerjasama dalam suplayer rumput/pakan ternak untuk ternak sapi pemerintah yang ada di Sentra Sobangan. Aspek usaha agribisnis hilir yang meliputi sistem pengelolaan pasca panen, pemanfaatan limbah, pemasaran hasil, perkembangan pendapatan dan modal kelompok. Aspek usaha agribisnis kelembagaan terdiri dari pengelolaan organisasi dan kelembagaan, aktivitas kelompok, pengembangan pelatihan serta manfaat usaha bagi penduduk sekitar.
 

Bupati Badung dalam sambutannya yang disampaikan Asisten Dewa Apramana menyambut baik penilaian lomba ternak sapi ini. Menurutnya penilaian ini sangat berdampak positif dalam upaya menggairahkan dan mengangkat perekonomian masyarakat badung dari pemeliharaan sapi serta mampu meningkatkan SDM dan taraf hidup peternak di pedesaan. Dijelaskan, dengan potensi alam yang mendukung, saat ini Badung telah memiliki sentra pembibitan sapi di Desa Sobangan, Mengwi sebanyak 288 ekor induk dan sudah beranak 64 ekor.

Di kelompok ini juga telah mampu mengadopsi teknologi yang berkembang saat ini, pemanfaatan bio urine dan pengkajian sapi bali di Sobangan bekerjasama dengan PKSB (Pusat Kegiatan Sapi Bali) UNUD dalam rangka peningkatan kualitas sapi bali dan pemurnian sapi bali agar menghasilkan tendernis daging sapi yang berkualitas untuk disajikan kepada wisatawan dalam mendukung sektor pariwisata. "Mudah-mudahan melalui lomba ini kelompok menjadi termotivasi untuk lebih meningkatkan usahanya dan yang lebih penting lagi usaha ini mampu meningkatkan pendapatan anggota kelompok," jelasnya seraya menambahkan di Kab. Badung tahun 2014 ini memiliki 148 kelompok terbak sapi dengan populasi mencapai 38.333 ekor.
 

Ketua Tim Penilai Nasional dari Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Wignyo Sadwoko mengatakan, lomba ini bertujuan guna mendorong perkembangan pertumbuhan usaha peternakan di Indonesia agar lebih baik. Selain itu memberi apresiasi kepada peternak yang telah berusaha melaksanakan usaha peternakan dengan baik dan benar serta mampu meningkatkan kesejahteraan kelompok. Dijelaskan bahwa kelompok Lembu Nadi I ini telah masuk nominasi 10 besar nasional.

Untuk itu tim mengecek langsung ke lapangan guna mengetahui serta melihat pengelolaan sehari-hari seperti aspek agribisnis hulu, pengelolaan pakan, pengelolaan bibit. Agribisnis lain seperti pengelolaan kandang, kesehatan ternak, lingkungan dan pemasaran. "Lomba ini bukan semata-mata meraih juara, namun lebih kepada memberikan apresiasi peternak dalam upaya meningkatkan usaha peternakannya dan kesejahteraan peternak," jelasnya.