Informasi › Berita
  • Ciptakan Peluang Usaha di Desa, Pondok Madu Sulangai Kembangkan Ternak Lebah Trigona sebagai Objek Wisata Edukasi

    Admin Web Badung

    Sabtu, 8 Maret 2025 15:51 WITA | 114 kali dibaca

    Ciptakan Peluang Usaha di Desa, Pondok  Madu Sulangai Kembangkan Ternak Lebah Trigona sebagai Objek Wisata Edukasi
    Foto : Ciptakan Peluang Usaha Di Desa, Pondok Madu Sulangai Kembangkan Ternak Lebah Trigona Sebagai Objek Wisata Edukasi

    Selain terkenal dengan destinasi wisata alamnya yang menawan, Desa Sulangai Kecamatan Petang saat ini sedang mencoba untuk mengembangkan potensi ternak lebah Trigona atau yang lebih dikenal dengan sebutan lebah Kele-kele. Salah satu tempat budidaya Lebah Trigona tersebut terdapat di Banjar Wanasari, Desa Sulangai.

    Pengelola Pondok Madu Sulangai, I Wayan Suadnyana menjelaskan Pondok Madu Sulangai mulai didirikan pada tahun 2021 selepas pandemi Covid-19 melanda. Pondok Madu Sulangai merupakan sebuah komunitas bagi pecinta lingkungan yang terbentuk dari sebuah kelompok pertanian dan peternakan khususnya budidaya lebah di Desa Sulangai. Ia bersama peternak lebah lainnya sangat bersukur dengan geografis dan vegatasi alam desa yang masih terjaga sehingga sangat mendukung perkembangan budidaya lebah Trigona.

    Pihaknya merinci ada tiga jenis lebah Trigona yang dibudidayakan yakni lebah Heterotrigona Itama, Levi, dan Apis Cerana. Awal mula memilih jenis lebah Trigona tersebut yakni terinspirasi dari kehidupan di masa kecil. Saat itu ia melihat lebah Levi yang notabenya jenis lebah lokal Bali bersarang di gubuk-gubuk dan terabaikan. Berbekal ilmu yang diperoleh dari seorang mentor, ia memberanikan diri untuk mencoba membudidayakanya. Selain itu, saat pandemi Covid-19 melanda, permintaan madu lebah Trigona sangat dibutuhkan masyarakat untuk menjaga imun tubuh.

    Menurutnya faktor alam dan iklim sangat berpengaruh terhadap keberhasilan budidaya. “Kita sangat hati-hati memperhitungkan cuaca di masa panen. Salah kita mengambil cuaca bisa menyebabkan kematian pada lebah-lebah yang kita budidayakan karena makanan dan minuman mereka kita ambil," ujarnya saat ditemui di Pondok Madu Sulangai, Sabtu (8/3).

    Dibutuhkan waktu enam bulan agar lebah Trigona siap untuk dipanen. Dalam sekali panen satu koloni lebah Trigona mampu menghasilkan 300-400 ml madu. Setelah panen selesai selanjutnya madu tersebut dinetralkan tanpa campuran produk lain.  “Jadinya tinggal panen dan kita netralkan tanpa adanya campuran produk apapun, tanpa ada olahan apapun. Madu kele di Pondok Madu Sulangai murni yang kita kemas adalah hasil panenan langsung. Satu hari sudah jadi barangnya, tidak ada proses apapun lagi," imbuhnya.

    Terakhir dilanjutkan dengan proses pengemasan produk ke dalam botol agar siap untuk dipasarkan ke konsumen. Pihaknya mengatakan ada beberapa faktor yang dapat menurunkan kuantitas madu seperti faktor cuaca, suhu udara, serta serangga predator sejenis laba-laba, dan burung walet.

    Kedepan Pondok Madu Sulangai tidak hanya berfokus pada budidaya lebah Trigona tetapi juga sebagai objek destinasi wisata edukasi baru di Desa Sulangai.


    Bagikan

TENTANG

Pemerintah Kabupaten Badung

Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, Indonesia.

Alamat
Jl.Raya Sempidi, Mangupura, Badung, 80351 Bali.

Media Sosial

KONTAK KAMI

  • Jl.Raya Sempidi, Mangupura, Badung, Bali.

  • (0361) 9009333

  • setda@badungkab.go.id

  • www.badungkab.go.id

FACEBOOK