Informasi › Berita
-
Bupati Giri Prasta Hadiri Karya Ngasti Wedana Nyekah Kinembulan Desa Adat Sandakan Petang
Admin Web Badung
Jumat, 12 Januari 2024 08:55 WITA | 456 kali dibaca
Bupati Giri Prasta Hadiri Karya Ngasti Wedana Nyekah Kinembulan Desa Adat Sandakan Petang
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri karya ngasti kinembulan, metatah, mepetik dan tutug kelih di Desa Adat Sandakan, Desa Sulangai, Kecamatan Petang, bertepatan dengan rahinan Tilem Kapitu, wuku Kulantir, Rabu (10/1).
Turut hadir anggota DPRD Bali Bagus Alit Sucipta, perwakilan Dinas Kebudayaan Badung, Camat Petang, Perbekel Desa Sulangai, Bendesa Adat Sandakan, tokoh muda Bima Nata dan krama pemilik sawa.
Bupati Nyoman Giri Prasta dalam sembrama wacananya mengajak semeton krama pemilik sawa semua harus selalu berpedoman dengan ajaran Agama Hindu berlandaskan Dharmaning Leluhur, Dharmaning Agama dan Dharmaning Negara. Karya ini merupakan karya yang utama dan telah sesuai dengan sastra serta ajaran agama hindu. “Karya ini disebut dengan mamukur kinembulan. Memukur artinya nyekah dan kinembulan artinya bersama atau secara gotong royong. Diharapkan, rasa gotong royong dan persatuan krama Desa Adat Sandakan harus tetap dijaga demi kemajuan pembangunan di Desa adat yang akan diwariskan kepada generasi penerus,” jelasnya.
Lebih lanjut Giri Prasta menyampaikan, pentingnya karya atma wedana kinembulan karena upacara atma wedana dan sawa prakerti ini merupakan sebuah sarana upacara untuk menyucikan atma sehingga menjadi Dewa Hyang Guru dan melinggih di merajan rong telu. Banyak rangkaian dari upacara nyekah yang patut dilaksanakan oleh krama, mulai dari ngangget daun beringin, murwa daksina, pralina puspa, meajar-ajar dan terakhir mamitang ke Pura Dalem dan ngelinggihang di masing-masing merajan. Dalam pelaksanaan upacara ini juga harus menjalankan Panca Suara yaitu pertama Ida Sulinggih mepuja suara genta, yang kedua mamutru/ngwacen lontar atma prasangsa, ketiga sesolahan Topeng Sidakarya, keempat sesolahan wayang lemah, dan yang kelima kidung/pesantian. Selanjutnya dalam prosesi meajar-ajar ada yang disebut Catur Loka Pala. Yang terakhir dan utama adalah saat ngelinggihang disebut Dewa Pratista bermakna menyatukan bumi dengan langit dengan konsep padu muka, dan prosesi ngelinggihang yang disebut Dewa Pratista ini berdasarkan Lontar Panglukuning Dasa Aksara dan Lontar Panglukuning Panca Aksara Pari Kandaning Parahyangan. “Saya harapkan semua prosesi upacara tersebut dapat diikuti oleh semua keluarga sebagai tanggung jawab serta wujud bakti kita kepada leluhur yang diupacarai,” pintanya seraya menyerahkan bantuan dana pribadi sebesar Rp. 50 juta yang diterima langsung oleh Bendesa Adat Sandakan dan disaksikan oleh krama setempat.
Prawartaka karya Ida Bagus Nata Manuaba melaporkan karya ngasti kinembulan ini dilaksanakan setiap lima tahun sekali dan untuk tahun ini diikuti oleh jumlah sawa 15, metatah 28, mepetik 29, tutug kelih 15. Terkait sumber biaya berasal dari APBdes sebesar Rp. 250 juta serta punia dari krama Desa Adat Sandakan.
Bagikan
Usai Nyoblos di TPS 01 Balai Banjar Pelaga, Bupati...
- 6 jam yang lalu
Merawat Bumi Lindungi Sumber Air, Giri Prasta Tana...
- 1 hari yang lalu
Wabup. Suiasa Tinjau Kesiapan TPS di Badung Harap...
- 1 hari yang lalu
Exit Meeting Audit LPD Tahun 2024, Bupati Giri Pra...
- 1 hari yang lalu
Bupati Giri Prasta Serahkan Sertifikat Kesehatan K...
- 1 hari yang lalu
-
Pengumuman Penetapan Lulus Administrasi Seleksi Direksi Perusahaan Umum Daerah Pasar Dan Pangan Mangu Giri Sedana Kabupaten Badung
Senin, 11 Desember 2023 09:11 WITA -
Pengumuman Pendaftaran Seleksi Direksi Perusahaan Umum Daerah Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana Kabupaten Badung
Selasa, 21 November 2023 14:20 WITA -
Persyaratan Pendaftaran Seleksi Direksi Perusahaan Umum Daerah Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana Kabupaten Badung
Selasa, 21 November 2023 14:20 WITA -
PERUBAHAN JADWAL SELEKSI PENGADAAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2023
Senin, 2 Oktober 2023 12:15 WITA