Informasi › Berita
-
Ngaben Massal Upaya Perkuat Adat dan Budaya Bali
Admin
Senin, 12 Agustus 2013 09:43 WITA | 973 kali dibaca
Gubernur Pastika menambahkan, penguatan adat dan budaya Bali tidak bisa dilakukan dengan hanya bermodalkan wacana, namun ditumbuhkan melalui kebersamaan dan menumbuhkan rasa menyama braya penuh kreativitas dan inovasi. Turut hadir pada acara tersebut Wakil Bupati Badung Ketut Sudikerta dan Nyonya Ayu Sudikerta, Wakil Ketua DPRD Badung Ketut Suiasa dan anggota I Made Sumerta, Karo Humas Pemprov Bali I Ketut Teneng, Kadispenda Badung Adi Arnawa, dan Camat Kuta Selatan, I Wayan Puja.Gubernur Bali Mangku Pastika yang hadir didampingi Nyonya Ayu Pastika mengapresiasi pelaksanaan ngaben massal ini, karena dengan bentuk seperti ini beban umat akan semakin ringan dalam melaksanakan swadharma. Gubernur menambahkan agar masyarakat tetap bekerja keras walaupun situasi ekonomi sangat sulit. “Asalkan didasari rasa syukur dan tetap melaksanakan swadharma pasti akan ditunjukkan jalan yang terbaik baik oleh Ida Sanghyang Widhi Wasa maupun para leluhur untuk memperbaiki kehidupan”, ujarnya.Ditambahkan Gubernur, Pemerintah Provinsi Bali terus berusaha keras untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya bagi masyarakat terutama bagi mereka yang tidak mampu agar kehidupannya semakin terangkat melalui program Bali Mandara. Gubernur juga berharap masyarakat dapat turut mengambil peran dalam mendukung tercapainya progam Bali Mandara . Gubernur Pastika pada kesempatan tersebut menyerahkan punia untuk ngaben massal sebesar Rp 25 juta.Sementara Wakil Bupati (Wabup) Badung Ketut Sudikerta mengatakan ngaben massal kali ini merupakan agenda tahun ketiga sejak mulai dihelat tahun 2006. Sebelum puncak ngaben, kata Sudikerta, krama adat Pecatu telah melewati prosesi ngaturang pakeling, sementara puncak penyekahan atau atma wedana diselengarakan pada 6 Agustus 2013, dilanjutkan esoknya maajar-ajar di lingkungan Desa Adat Pecatu.’’Ngaben massal ini lebih menekankan aspek gotong-royong. Kegiatan pitra yadnya ini tidak semata-mata dilaksanakan oleh krama yang ngaben saja, namun melibatkan segenap elemen masyarakat dari tiga banjar adat yang ada di Desa Adat Pecatu,” tukas Sudikerta yang notabene tercatat sebagai krama adat Pecatu.Terkait alokasi dana untuk biaya ngaben massal, Sudikerta mengungkapkan bersumber dari program “Ida Ngaben” yang diluncurkan oleh LPD Pecatu, dimana per sawa diberikan anggaran Rp 5 juta, sehingga total dana terkumpul Rp 910 juta. Kecuali itu, Desa Adat Pecatu juga memberikan subsidi Rp 1 juta untuk masing-masing sawa. Selain itu, LPD Pecatu juga mapunia Rp. 150 juta untuk operasional panitia. Bupati Badung A.A. Gde Agung memberikan dana punia Rp 25 juta disusul Wakil Ketua DPRD Badung I Ketut Suiasa Rp 10 juta.Bantuan dalam bentuk dana punia untuk ngaben massal ini juga diberikan oleh Wabup Sudikerta sebesar Rp 150 juta, disusul Perbekel Pecatu, I Made Sumarta Rp 50 Juta serta punia dari warga lainnya.“Dengan semangat gotong royong akan tumbuh rasa kebersamaan sehingga suasana kekeluargaan terus dirasakan oleh masyarakat Desa Adat Pecatu,” tukas Sudikerta.Sementara Bendesa Adat Pecatu, I Ketut Murdana, menjelaskan kegiatan pitra yadnya berupa ngaben dan atma wedana merupakan program Desa Adat Pecatu yang sudah disepakati setiap tiga tahun sekali. Ngaben saat ini merupakan yang ketiga kali, diikuti oleh 295 sawa dengan rincian 202 sawa ageng, 41 ngelungah, dan 52 ngelangkir.Diungkapkan Murdana, ngaben massal ini untuk meringankan beban masyarakat sehingga segenap masyarakat Desa Adat Pecatu memberikan apresiasi dan dukungan positif. Hal itu dibuktikan rasa antusiasme masyarakat yang mengikuti ngaben massal kali ini. ’’Sebagian besar masyarakat sangat mendukung ngaben massal ini,’’ ujarnya.Dibagian lain, Ketua LPD Pecatu I Ketut Giriarta menjelaskan LPD Pecatu memiliki produk bernama “Ida Ngaben” dimana produk ini sudah ada sejak tahun 2001 silam. Antusiasme krama Desa Adat Pecatu untuk ikut produk ini cukup besar.Untuk ikut program ini, kata Giriarta, krama cukup menyetor dana awal Rp 200.000 sebagai tabungan. Selanjutnya jika penabung meninggal dunia kemudian dikuburkan, diberikan santunan Rp 1 juta, kemudian saat pengabenan diserahkan santunan Rp 5 juta per sawa. Namun jika ada krama yang tidak memenuhi dana ngaben atau saldo di bawah Rp 200.000, pihak LPD Pecatu tetap memberikan santunan Rp 1 juta untuk prosesi penguburan, namun hanya memperoleh dana santunan ngaben Rp 2,5 juta per sawa.Rangkaian mapepada wewalungan dipuput oleh Ida Pedanda Gede Made Pengiasan dari Geria Beraban, Denpasar dilanjutkan mapurwa daksina dipuput Ida Pandita Dukuh Acarya dari Geria Samiaga Penatih.Rangkaian ngaben massal ini diakhiri nyegara gunung ke pantai Labuan Sait dan Karang Boma, Pecatu.
Bagikan
Admin Web Badung
DiskopUKMP Gelar Pameran Badung UMKM Week 2024 Bat...
- 10 jam yang lalu
Admin Web Badung
Bupati Giri Prasta Mendem Pedagingan di Padmasana ...
- 10 jam yang lalu
Admin Web Badung
Wabup Suiasa Hadiri Perayaan HUT dan Pesta Pelindu...
- 10 jam yang lalu
Admin Web Badung
Plt. Bupati Badung Hadiri Acara Gathering Forum TJ...
- 10 jam yang lalu
Admin Web Badung
DWP Badung Sembahyang Bersama Sekaligus Mereresik ...
- 4 hari yang lalu
-
Pengumuman Penetapan Lulus Administrasi Seleksi Direksi Perusahaan Umum Daerah Pasar Dan Pangan Mangu Giri Sedana Kabupaten Badung
Senin, 11 Desember 2023 09:11 WITA -
Pengumuman Pendaftaran Seleksi Direksi Perusahaan Umum Daerah Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana Kabupaten Badung
Selasa, 21 November 2023 14:20 WITA -
Persyaratan Pendaftaran Seleksi Direksi Perusahaan Umum Daerah Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana Kabupaten Badung
Selasa, 21 November 2023 14:20 WITA -
PERUBAHAN JADWAL SELEKSI PENGADAAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2023
Senin, 2 Oktober 2023 12:15 WITA