Desa Adat Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal melaksanakan karya nyekah massal yang puncaknya pada, Minggu 25 Juni. Rangkaian upacara tersebut dihadiri Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta beserta anggota DPRD Badung diantaranya IB Sunarta, I Nyoman Sentana, I Made Subawa serta I Gst. Ngr. Shaskara, Sabtu (24/6) lalu. Guna mendukung karya tersebut, Bupati menghaturkan dana punia sebesar 50 juta. Selain itu Bupati bersama DPRD juga menyerahkan dana hibah sebesar Rp 2,1 miliar untuk penataan Pura Kahyangan Jagat Luhur Giri Kusuma dan finishing Wantilan Desa Adat Blahkiuh yang diterima Bendesa Adat Blahkiuh Ida Bagus Bajra.
       Bupati Giri Prasta menyampaikan apresiasi dan merasa bangga atas pelaksanaan karya pitra dan manusa yadnya krama Desa Adat Blahkiuh yang dilaksanakan secara bersama. Hal ini juga sudah sejalan dengan sastra sastra agama. Melalui nyekah bersama ini, Bupati mengharapkan dapat meningkatkan rasa persaudaraan dan persatuan antar krama desa. Giri Prasta mengatakan, dalam nyekah ada mapurwa daksina, dengan memakai sarana sapi selem batu maupun sapi geding, sebagai lambang linggih Dewa Siwa untuk mengantarkan atma menuju surga. Ada yang namanya catur loka pala pada waktu meajar-ajar. Kalau meajar ajar ke arah Barat yakni Pura Batu Karu, ke Selatan Pura Uluwatu, Timur ke Goa Lawah dan Utara ke Beratan. Ada juga Dewa Pretista, dalam ngunggahang atma di rong tiga untuk menjadi Dewa Hyang Guru atau Dewa Hyang, yang akan terjadi reinkarnasi. Bupati juga siap membantu total karya nyekah massal untuk tahun mendatang sehingga masyarakat tidak perlu meturun/mengeluarkan dana. Selain itu, Bupati akan membantu pembangunan bale penyadnyan dan bale metatah secara permanen. "Kami komit akan menuntaskan segala pembangunan di Desa Blahkiuh, salah satunya pembangunan pasar tradisional modern Desa Adat Blahkiuh dan berencana membangun tempat pengolahan sampah," jelasnya.
       Sementara Bendesa Adat Blahkiuh Drs. Ida Bagus Bajra, M.Pd.H melaporkan, pelaksanaan nyekah massal dan manusa yadnya di Desa Blahkiuh dimulai tahun 2003, dan tahun ini merupakan yang ke-9. Tujuannya bagaimana meringankan beban masyarakat serta meningkatkan rasa persaudaraan krama Desa Adat Blahkiuh. Untuk peserta nyekah diikuti 74 sekah, mapetik diikuti 123 orang, ngerajasinga 47 orang dan mepandes/potong gigi 136 orang. Mengenai biaya diperkirakan menghabiskan sebesar 400 juta. Dana bersumber dari urunan masing-masing sekah 1 juta dan peserta metatah dan mepetik masing-masing 200 ribu.
      Ditambahkan, dudonan karya telah dimulai sejak buda pon medangkungan 7 Juni lalu dengan upacara nyukat karang suci dan nanceb surya. Buda Kliwon Matal, 14 Juni netegan, ngingsah, nyamuh agung. Sukra wage uye, 23 Juni, mekarya ulam banten, melaspas peyadnyan dan ngangget don bingin. Redite umanis menail, 25 Juni puncak karya dengan upacara mepurwa daksina, mepandes/mesangih, mendak toya ning lan meileh di lesung, mejaya-jaya, mepetik/nelubulanin. Soma paing menail, 26 Juni meprelina, ngayut lan meajar-ajar, ngeluhurang kekuluh lan nganca.
       IB Bajra atas nama krama Desa Adat Blahkiuh juga menyampaikan terima kasih atas bantuan Bupati Badung guna menyukseskan karya nyekah massal ini. Pada tahun ini Bupati juga membantu pembangunan di Blahkiuh diantaranya ; pembangunan finishing wantilan Desa Adat Blahkiuh sebesar Rp 528 juta, penataan Pura Kahyangan Jagat Luhur Giri Kusuma Blahkiuh sebesar Rp 1,570 M lebih. Disamping itu penataan Taman Dukuh untuk tempat melasti sebesar Rp 2,1 M.

Caption :

Bupati Badung Nyoman Giri Prasta menghadiri karya nyekah massal Desa Adat Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Sabtu (24/6) lalu.