Informasi › Berita
  • Badung Gelar Tawur Kesanga di Catus Pata Mengwi

    Admin

    Kamis, 10 Maret 2016 01:00 WITA

    Badung Gelar Tawur Kesanga di Catus Pata Mengwi
    Foto : Badung Gelar Tawur Kesanga Di Catus Pata Mengwi

    Pada Tilem Sasih Kesanga, Selasa (8/3) lalu, Pemerintah Kabupaten Badung menggelar upacara Tawur Kesanga serangkaian hari suci Nyepi saka 1938 tahun 2016 yang dipusatkan di Catus Pata Desa Adat Mengwi, Kecamatan Mengwi sebagai titik nol Kabupaten Badung. Tawur kesanga mengambil tingkatan utama dengan menggunakan sarana kebo. Tawur dipuput Tri Sadaka yakni Pedanda Siwa Ida Pedanda Gede Ngurah Putra Keniten Gria Kediri Sangeh, Ida Pedanda Buda Bukit Putra Gria Panti Denpasar dan Ida Jero Gede Tamburu Yasa Sibang Kaja. Pelaksanaan Tawur kesanga dihadiri Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bersama Istri Ny. Seni Asih Giri Prasta, Wakil Bupati I Ketut Suiasa, Ketua DPRD Badung Putu Parwata Istri beserta sejumlah anggota DPRD Badung, Sekda Badung Kompyang R. Sawandika beserta Istri, Penglingsir Puri Ageng Mengwi beserta Istri Ny. Ratna Gde Agung, Pimpinan SKPD serta Bendesa Adat se-Badung.


                Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Badung IB Anom Bhasma, tawur kesanga ini mengambil tingkatan utama, dengan sarana tawur berupa ; kebo, sapi, kambing, babi hitam, angsa, itik dan ayam. Dijelaskan, pada hari suci nyepi ini, ada empat rangkaian upacara yang dilaksanakan, mulai dari upacara melasti, tawur kesanga dan pengerupuk, nyepi serta ngembak geni. Menurut lontar Sundarigama, upacara melasti memiliki makna membersihkan bhuana alit dan bhuana agung terutama alat-alat upacara dan ida bhatara pretima, yang dilaksanakan di segara sekaligus mendak tirta amerta. Dari melasti pretima akan melinggih di bale agung. Setelah upacara melasti, dilanjutkan tawur agung di catus pata yang bermakna membersihkan jagat bhuana alit dan bhuana agung. Pada upacara tawur ditingkat kabupaten, bendesa adat se-Badung akan nunas tirta tawur, tirta luhur dan nasi tawur yang akan dibagikan untuk pelaksanaan tawur di tingkat desa, banjar dan di rumah warga. Pada sorenya dilaksanakan upacara pengerupukan.


                Puncak dari rangkaian upacara ini adalah nyepi, yang bermakna melaksanakan tapa berata semadi dengan catur berata penyepian yakni amati geni, amati karya, amati lelungan dan amati lelanguan. Pelaksanaan nyepi dimulai pukul 06.00 sampai pukul 06.00 hari berikutnya. Terakhir adalah rangkaian ngembak geni dengan melaksanakan dharma shanti dan silahturahmi kepada sesama umat dan umat lainnya.


                Sementara itu Ketua Harian PHDI Badung I Nyoman Sukada dalam dharma wecananya menjelaskan mengenai caru/tawur. Menurutnya pada sasih keenem telah mulai dilaksanakan pecaruan dan puncaknya pada sasih kesanga dengan tawur. Tawur dilaksanakan di catus pata atau titik nol Badung. Catus pata artinya empat tempat melangkah, ada dari Timur, Selatan, Barat, Utara dan Tengah. Dijelaskan, tawur kesanga di arah Timur disebut tawur Santika untuk nyomiang buta kala pila-pilu sehingga bersatu dengan sang hyang Iswara. Tawur di Selatan disebut Raksana, nyomiang bhuta rudira agar kembali bersatu dengan sang hyang Brahma dan bhagawan mercukunda. Tawur di Barat disebut caru pastika nyomiang sang bhuta kala kawan sehingga bersatu dengan sang hyang Maha Dewa. Tawur di Utara disebut tawur abicaruka nyomiang buta kala sliwah bersatu sang hyang Wisnu. Sementara tawur di Tengah disebut moksika nyomiang buta kala amertiyun jaya meraga suci kembali ke sang hyang Siwa atau sang hyang widhi. "Untuk itu masyarakat memohon kelanduhan, kerahayuan ring jagat beserta isinya. Tujuan caru adalah menetralisir pengaruh negatif menjadi positif atau nyomiang bhuta menjadi bhuta hita," pungkasnya.
     


    Bagikan
...

TENTANG

Pemerintah Kabupaten Badung

Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, Indonesia.

Alamat
Jl.Raya Sempidi, Mangupura, Badung, 80351 Bali.

Media Sosial

KONTAK KAMI

  • Jl.Raya Sempidi, Mangupura, Badung, Bali.

  • (0361) 9009333

  • setda@badungkab.go.id

  • www.badungkab.go.id

FACEBOOK