Bertepatan hari raya Kuningan, krama Banjar Adat Ujung Sari, Desa Adat Sading, Kecamatan Mengwi melaksanakan Karya melaspas, mupuk pedegingan, ngenteg linggih waraspati kalpa, Sabtu (20/2) lalu. Upacara tersebut dihadiri Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, turut hadir Penglingsir Puri Ageng Mengwi Anak Agung Gde Agung, Camat Mengwi I Gst. Ngr. Gede Jaya Saputra, Lurah Sading Ida Bagus Rai Pujawatra, Muspika Kecamatan Mengwi, Bendesa Adat Sading I Ketut Witra, Kepala Lingkungan dan Kelian Adat se-kelurahan Sading dan tokoh masyarakat.

    Wakil Bupati Ketut Suiasa menyampaikan terima kasih atas keberhasilan pembangunan baik fisik maupun non fisik yang dikerjakan oleh krama banjar yang dipimpin oleh prajuru banjar. Suiasa juga mengapresiasi atas terlaksananya yadnya yang sudah berjalan sangat baik dengan harapan semoga jagat selalu damai dan tentram. "Kalau jagat ini damai dan tentram kita bisa konsentrasi menjalankan swadarma agama untuk mendapatkan hasil yang lebih baik," jelasnya.
Selain menghadiri upacara yadnya di Banjar Ujung Sari, Wabup. Suiasa di hari tersebut juga menghadiri persembahyangan bersama dengan krama Banjar Jeroan, terkait piodalan jelih di Banjar Jeroan, Desa Adat Sading. Dalam kesempatan itu Wabup. Suiasa memberikan punia untuk meringankan beban krama dari dua banjar itu. Di Br. Ujung Sari mengaturkan punia Rp. 5 juta dan di Br. Jeroan Rp. 5 juta serta untuk STT Br. Jeroan Rp. 2 juta.

Ketua Panitia I Ketut Kardila mengatakan, pembangunan balai banjar adat Ujung Sari telah dimulai pada tahun 2011 sampai tahun 2014. Biaya yang dihabiskan mencapai Rp. 800 juta, sementara biaya untuk upacara sebesar Rp. 200 juta. Total menghabiskan biaya Rp. 1 miliar. Sumber dana berasal dari urunan krama banjar dengan jumlah 54 KK, dan dana hibah Rp. 150 juta. Upakara yang dihaturkan berupa peregembal bebangkit, caru resi gana memakai kambing dan anjing blangbungkem. Yang dipuput oleh Ida Peranda Gria Taman Sari Lukluk, disertai wali topeng sidakarya dan tari rejang dewa. Pelaksanaan karya dimulai sejak Minggu (14/2) dengan upacara ngingsirang ida betara melinggih ring sanggar agung dan mendak tirta pengalang sasih, Rabu,(17/2) mendak ida betara dalem penataran dan mendak ida ratu mas nyeneng, Jumat (19/2) nunas tirta pura kahyangan tiga, Sabtu (20/2) puncak karya dan Minggu (21/2) sampai Selasa (23/2) dilaksanakan penganyaran dan tutug ketelun.