<p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif">Pemerintah Kabupaten Badung, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika, kembali menggelar Sosialisasi Literasi Psikologi yang kedua di tahun 2025. Acara ini diselenggarakan di SMA Negeri 2 Mengwi pada Selasa, 20 /05/.</span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif">Literasi media memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk masyarakat yang cerdas dan kritis dalam menerima informasi. Selain itu, literasi ini juga berfungsi sebagai alat pendidikan yang dapat meningkatkan kualitas hidup individu dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.</span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif">Meskipun sosial media menawarkan berbagai kemudahan, tidak dapat dipungkiri bahwa ia juga membawa dampak negatif, seperti kecanduan, gangguan kecemasan, dan depresi. Oleh karena itu, kesiapan psikologis sebelum menggunakan media sosial menjadi sangat krusial untuk menghindari konsekuensi buruk yang mungkin timbul.</span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif">Sama seperti sosialisasi sebelumnya, acara literasi psikologi media kali ini menghadirkan dua narasumber terkemuka. Mereka adalah Ida Bagus Jendra Wijaya, M.Si, seorang pakar psikologi dari Rumah Sakit Manah Shanti Mahotama, dan I Made Oka Swantara, seorang seniman dan influencer sukses dalam memanfaatkan media sosial.</span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif">Ida Bagus Jendra Wijaya, menyampaikan bahwa penggunaan media sosial lebih dari tiga jam sehari sudah tergolong adiksi. Menurutnya, sekitar 20-30% remaja mengalami adiksi terhadap media sosial. Dampak dari adiksi ini sangat signifikan, termasuk menurunnya produktivitas akibat waktu yang terbuang, terganggunya hubungan sosial karena kurangnya interaksi di dunia nyata. Selain itu, adiksi juga dapat menurunkan aktivitas otak bagian depan yang berhubungan dengan kemampuan berpikir logis, realistis, dan pengambilan keputusan.</span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif">Lebih lanjut, Ida Bagus menjelaskan langkah-langkah penting untuk mengatasi adiksi tersebut, di antaranya adalah melakukan detoks digital dengan fokus pada hal-hal yang penting, mematikan notifikasi yang tidak perlu, membatasi waktu penggunaan, dan yang tak kalah penting, meningkatkan kesadaran diri.</span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif">Sejalan dengan apa yang disampaikan Ida Bagus, I Made Oka Swantara menekankan pentingnya bijak dalam bersosial media. Ia mendorong peserta untuk memposting hal-hal positif dan memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk mendatangkan cuan.</span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif">Luh Putu Irianti, guru di SMA Negeri 2 Mengwi, memberikan apresiasi yang mendalam atas diselenggarakannya sosialisasi literasi psikologi di sekolahnya. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus diagendakan dan berlanjut di masa depan. “Harapan kami, kegiatan-kegiatan seperti ini dapat diagendakan dan berlanjut ke depannya,” tegas Putu.</span></span></span></p>
Sosialisasi Literasi Psikologi Media : Membangun Kesadaran Digital di Kalangan Remaja
21 May 2025