<p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif">Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Badung melalui Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik (PKP), mengikuti rapat rembug stunting yang dilaksanakan di Ruang Rapat Kriya Gosana, Kantor Bupati Badung, pada Selasa (25/03). </span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif">Pelaksanaan rembug stunting ini dibuka oleh Wakil Bupati Badung, Bagus Alit Sucipta, yang juga merupakan Ketua TIM Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Badung, didampingi oleh Sekretaris Penggerak PKK Kabupaten Badung, Ny. Ni Putu Yunita Oktarini Bagus Alit Sucipta. Rembug Stunting ini menghadirkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung dan beberapa kepala dinas lainnya yang  ditunjuk sebagai Orang Tua Asuh, Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada, Camat, Pejabat Fungsional Perencanaan Bidang Pembangunan Manusia Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Ketua Majelis Desa Adat, Ketua Forum Lurah , Lurah, Ketua Forum Perbekel, Perbekel, Kepala Seksi Urusan Agama Hindu di Kementerian Agama, Ketua Forum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJPS) dan Tim Percepatan Penuruan Stunting,  Kabupaten Badung.</span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif">Wakil Bupati Badung Bagus Alit Sucipta, dalam sambutannya menyampaikan rembug stunting merupakan salah satu aksi penting dengan tujuan di antaranya untuk menentukan desa lokus stunting tahun 2026, menyusun program kegiatan tahun 2025 dan 2026 dalam rangka mengurangi prevalensi stunting pada anak belita, meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pencegahan stunting, dan mengidentifikasi perkembangan kendala dan solusi pemecahan masalah multi sektor serta inovasi yang ada di Kabupaten Badung. </span></span></span><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif">Di samping itu, di sampaikan pula Direktif Wakil Bupati Badung yang meliputi : mengoptimalkan pemanfaatan dana desa dan kelurahan untuk pemenuhan saran prasarana, menyusun program kegiatan yang langsung  menyentuh keluarga beresiko stunting;  Ibu hamil dan belita stunting  serta remaja putri, mengoptimalkan peran kader pembangunan manusia,  mengoptimalkan pemenuhan data ansit dengan melibatkan seluruh stake holder yang ada,  mengoptimalkan peran desa adat dalam rangka ikut mendukung program penurunan stunting di Kabupaten Badung, terakhir mengoptimalkan  program gerakan orang tua asuh seluruh perangkat daerah dan stake holder terkait untuk wajib ikut serta sebagai orang tua asuh anak stunting.</span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif">Dalam kesempatan yang sama Kepala Bappeda Kabupaten Badung, I Made Wira Dharmajaya, mengungkapkan rembug stunting merupakan pertemuan untuk membahas permasalahan stunting dan merumuskan rencana aksi diantaranya pembentukan pemerintahan bersama untuk mencegah stunting, menentukan desa prioritas sebagai lokus stunting, merumuskan rencana aksi pencegahan dan penanganan stunting, memprioritaskan pengembangan lembaga untuk pencegahan dan penanganan stunting, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang stunting. </span></span></span></p> <p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif">Made Wira mengungkapkan ada 16 Desa prioritas percepatan penurunan stunting di Kabuapten Badung, berdasarkan data pengukuran Balita dan Stunting di Posyandu Bulan Agustus 2024. Keluarga berisiko stunting tertinggi ada di Desa Jimbaran sebanyak 1646 keluarga dengan prosentase prevalensi sebesar 0,82 dan 880 keluarga di Desa Benoa dengan prevalensi sebesar 2,69. </span></span></span><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif">Dalam rangka penanganan stunting, Kabupaten Badung telah memiliki rencana aksi daerah percepatan penururan stunting meliputi  Intervensi Sensitif dan Spesifik, program inovasi daerah, dan program pendukung.  Program “Tri Pasti” merupakan program inovasi Daerah Pemerintah Kabupaten Badung untuk memastikan catin terdata dan berkonsultasi, Ibu hamil memeriksakan diri secara rutin, dan memastikan Balita ke Posyandu. Di samping itu ada pula program Garba Sari yang merupakan Gerakan Badung Sehat pada 1.000 Hari Pertama kehidupan, program Badung Barjaya yang merupakan program koordinasi lintas sektoral dalam upaya pendampingan terhadap keluarga beresiko stunting, jelas Made Wira. </span></span></span></p>
"Rembug Stunting: Kolaborasi Multi-Sektor untuk penanganan stunting di Pemerintahan Kabupaten Badung"
26 Mar 2025