<div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 16px;">Pemerintah Kabupaten Badung kembali menggelar Festival Budaya Pertanian (FBP) ke-7, (19/7). FBP ke-7 kali ini bertemakan ”Giri Amertaning Bhuana”. Bupati Badung Nyoman Giri Prasta dan Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa sangat berkomitmen menggelar FBP karena Badung merupakan salah satu lumbung pangan di Bali selain industri pariwisata. FBP tetap digelar karena dinilai sangat bermanfaat bagi petani dan sektor pertanian di kabupaten yang dijuluki “bumi keris” ini. </span></div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 16px;">Komitmen Pemkab Badung di bawah duet Giri Prasta dan Suiasa ini salah satunya adalah petani di Badung diproteksi mulai hulu hingga hilir.? </span><span style="font-size: 16px;">Di hulu, petani memperoleh bantuan bibit unggul, di tengah memperoleh bantuan pupuk, bantuan teknologi pengolahan serta budi daya sehingga menghasilkan produk yang berkualitas. Sementara  di hilir petani pun memperoleh pendampingan di bidang pemasaran.? Bupati Giri Prasta segera meluncurkan aplikasi pertanian yang bertujuan memangkas kalangan spekulan yang selama ini merugikan petani.?</span></div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 16px;">?Kadis Pertanian Kabupaten Badung Jro Mangku Gede Oka Swadiana didampingi  salah satu Kabidnya Luh Gede Suparmi, Kabag Humas Badung Putu Ngurah Thomas Yuniartha menjelaskan,  lewat aplikasi ini, Bupati berharap, petani bisa memiliki akses langsung dengan pasar tanpa melalui spekulan. Dengan begitu, harga jual yang diterima petani pun dipastikan lebih tinggi dan kesejahteraan petani dipastikan bisa segera terwujud. “Dalam FBP kali ini, petani memperoleh ketiganya mulai hulu, tengah, hingga hilir,” ujarnya.</span></div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 16px;">FBP ke-7 kali ini dipusatkan di Agro Wisata D’Alas Banjar Jempanang, Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang, Badung. Acara ini juga menampilkan testimoni dari sejumlah praktisi seperti pengusaha kopi dari Bali Beans Bu Sari serta Asosiasi Pengusaha Hortikultura (Aspehorti) Bali I Wayan Sugiarta serta Aspehorti Badung Nyoman Cita. Festival kali ini mengambil tema Giri Amertaning Bhuana. Hal ini bermakna Badung Utara merupakan kawasan hutan dan gunung. Giri bermakna gunung adalah sumber kehidupan karena gunung menangkap uap air menjadi hujan. Hujan atau air adalah sumber kehidupan. Menurutnya, gunung dengan hutannya juga kaya dengan sumber hayati kehidupan.? “Dengan demikian, gunung adalah sumber amertanya bhuana,” tegasnya.</span></div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 16px;">Tujuan FBP, katanya, untuk menjaga image kawasan Badung Utara, menggali spirit budaya pertanian, dan menciptakan market untuk terjadinya transaksi.? Tujuan lainnya, katanya, untuk menginisiasi tumbuhnya sinergi pertanian dan pariwisata, serta merintis tumbuhnya ekonomi kreatif dan daya saing yang berbasis pada sektor pertanian.? “Ini sejalan dengan program Nawacita Presiden Joko Widodo yakni berkepribadian di bidang budaya, membangun dari pinggiran dan desa serta hadirnya pemerintah dalam pemberdayaan ekonomi lokal,” tegasnya.</span></div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 16px;">Kegiatannya, berupa upacara pembukaan dan pawai budaya pertanian, penandatanganan memorandum of understanding (MoU) serta corporate Social responsibility (CSR). Selanjutnya pameran produk pertanian yang ditempatkan di 40 stand, serta pentas seni.? Kegiatan lainnya berupa demo kuliner dan pasar rakyat, gathering dan keakraban masyarakat dengan wisatawan, lomba-lomba (ada 12 jenis lomba), terakhir penutup dan evaluasi. Soal jenis lomba, Oka Swadiana merinci, terdiri atas pawai kesenian, stand pameran, karya ilmiah PPL, teknik penyuluhan, kuliner, carving buah dan gebogan. Lomba lainnya berupa membuat topi klangsah, merangkai bunga, membuat hidroponik mini, mewarnai untuk tingkat SD, serta membuat jajan upakara.</span></div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 16px;">Peserta pameran, berasal dari 6 kecamatan di Badung, sejumlah OPD di Badung seperti Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan, Dinas Perdagangan, Dinas Kesehatan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas P2KB P3A, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil dan Badan Pendapatan Daerah. Peserta lainnya berasal dari OPD kabupaten lainnya seperti Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangli dan Dinas Pertanian Kota Denpasar. Yang lain tujuh desa di Kecamatan Petang, Desa Wisata Belok Sidan, SMKN 1 Petang, Aspehorti Bali, Bali Beans, Koperasi Merta Bhuana, Koperasi Mengani Kintamani Bali, KTNA dan BPD Bali, PLN, TTIC, Sari Untung dan Petrokimia Gresik. Festival kali ini mengandung sejumlah inovasi maupun kegiatan-kegiatan baru. Di antaranya ada stand kopi dengan menampilkan barista plus jegeg bagus plus akuistik dan video kopi, penyempurnaan lay out, ada Badung Fun Run Festival 2018, optimalisasi peran desa lokus. Pembaruan lainnya berupa menambah nuansas daya saing pertanian, optimalisasi peran kawasan wisata tani (KWT) dan masyarakat setempat, optimalisasi peran pelajar dan generasi muda sebagai media edukasi dan investasi, pertanian hemat lahan hidroponik, inovasi buddaya bawang dan cabai, inovasi pelayanan publik, penguatan desa wisata, evaluasi MoU dengan kabupaten lain serta MoU dan CSR dengan  BPD Bali, BTN, PLN dan PDAM Badung. (REMI)</span></div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> <em>http://theeast.co.id/2018/06/25/badung-kembali-gelar-festival-budaya-pertanian/</em></div>
Diskominfo Badung Ikut Berpatisipasi Dalam Festival Budaya Pertanian Kabupaten Badung 2018
25 Jul 2018