<p> </p> <p><meta charset="utf-8" /></p> <p dir="ltr" style="text-align: justify;">Diadakannya kegiatan rapat Konsolidasi Monitoring mengenai Vaksinasi Booster pada Rabu 14 September 2022, yang mana kegiatan tersebut dipimpin oleh Wakil Bupati Badung yakni Bapak I Ketut Suiasa. Kegiatan rapat kali ini diadakan di Ruang Pertemuan Kantor Camat Kuta Selatan yang mana tidak hanya dihadiri oleh Wakil Bupati Badung, tetapi kegiatan ini turut dihadiri oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan IGA Agung Trisna Dewi, Kepala Dinas Kesehatan dr. Made Padma Puspita, Kepala BPBD Badung I Wayan Darma, Perwakilan Dinas Peternakan Badung, Perwakilan Dinas Kominfo yakni Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Publik Adi Parwata, Perwakilan SatPol PP Badung, Camat Kuta Selatan beserta unsur tripika, Perbekel/Lurah se-Kecamatan Kuta Selatan, Majelis Alit Kecamatan, Perwakilan Kelian Dinas/Kaling se-Kecamatan Kuta Selatan serta beberapa undangan lainnya. </p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p dir="ltr" style="text-align: justify;">Kegiatan konsolidasi dan monitoring vaksinasi booster ini memang gencar dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Badung yang sebelumnya pernah mengadakan kegiatan serupa di Kecamatan Mengwi. Pemerintah Kabupaten Badung melalui Wakil Bupati Badung mengatakan bahwa perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat agar mau menerima Vaksin Booster secara menyeluruh, agar nantinya tidak ada lagi gangguan yang dapat<strong> </strong>mengganggu mobilitas masyarakat. Selain itu, Ketut Suiasa mengatakan bahwa masih adanya kendala dalam mengumpulkan data - data penduduk untuk memberikan vaksinasi booster.<b> </b>Dalam kegiatan tersebut pula diadakan pembekalan dari tokoh-tokoh setempat kepada masyarakat seperti dampak vaksin, jenis vaksin yang akan diberikan ke masyarakat. Hal tersebut dilakukan untuk menarik<b> </b>rasa percaya masyarakat setempat. Hal serupa turut dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan yakni dr. Made Padma Puspita yang menyampaikan bahwa setidaknya vaksinasi Booster di Kabupaten Badung harus mencapai 80% maka diperlukannya bantuan dari tokoh-tokoh masyarakat untuk mengajak masyarakatnya melakukan vaksin.</p>