<div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 16px;">Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung menghadiri Undangan Workshop Kontinjensi Ancaman Bencana Longsor, dalam rangka upaya penguatan kapasitas kesiapsiagaan dan respon tanggap darurat di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin, (22/10). </span></div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 16px;">Bertempat di Harris Hotel & Residences, Sunset Road, Badung, Bali acara ini dibuka oleh Asisten I Kabupaten Badung. Workshop dilaksanakn selama 5 hari 28 Oktober sampai 1 November.  Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Badung melalui dana BNPB bermaksud memfasilitasi Workshop Penyusunan Dokumen Rencana Kontinjensi Ancaman Bencana Longsor. Workshop Penyusunan Rencana Kontinjensi (RENKON) menghadapi bencana longsor di Kabupaten Badung, Provinsi Bali merupakan tindak lanjut MOU antara pemerintah Kabupaten Badung dengan BNPB.</span></div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 16px;">Rencana kontijensi merupakan bagian dari konsep manajemen resiko bencana sebagai upaya mitigasi yang berupa dokumen sebagai pelengkap rencana penanggulangan kedaruratan bencana. Rencana kontijensi merupakan upaya sistematis yang bertujuan untuk kesiapsiagaan bencana.</span></div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 16px;">Salah satu fase dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah Fase </span><span style="font-size: 16px;">Kesiapsiagaan. Fase ini ditandai dengan telah teridentifikasinya suatu bencana yang </span><span style="font-size: 16px;">mengancam suatu kawasan. Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang </span><span style="font-size: 16px;">dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui </span><span style="font-size: 16px;">Perencanaan Kontinjensi Bencana </span><span style="font-size: 16px;">langkah yang tepat guna dan berdaya guna. Dalam manajemen penanggulangan </span><span style="font-size: 16px;">bencana, fase ini membutuhkan suatu perencanaan kontinjensi untuk menghadapi </span><span style="font-size: 16px;">bencana yang akan datang. Perencanaan kontinjensi bencana adalah suatu proses </span><span style="font-size: 16px;">perencanaan ke depan, dalam keadaan yang tidak menentu, dimana skenario dan </span><span style="font-size: 16px;">tujuan disepakati, tindakan teknis dan manajerial ditetapkan, dan sistem tanggapan </span><span style="font-size: 16px;">dan pengerahan potensi disetujui bersama untuk mencegah, atau menanggulangi </span><span style="font-size: 16px;">secara lebih baik dalam situasi darurat atau kritis. Melalui perencanaan kontinjensi, </span><span style="font-size: 16px;">akibat dari ketidak-pastian dapat diminimalisir melalui pengembangan skenario dan </span><span style="font-size: 16px;">asumsi proyeksi kebutuhan untuk tanggap darurat.</span></div>