<div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 16px;">Selasa, 22 Oktober 2019</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 16px;">Berita palsu "HOAX" yang sengaja dibuat dan disebar luaskan untuk menimbulkan ketakutan atau kehebohan. Terdapat pula hoax yang dibuat untuk menipu publik. Hoax-hoax ini banyak disebar lewat obrolan dari mulut ke mulut, kini mulai berpindah ke pesan aplikasi chatting dan media sosial seperti WhatsApp, Facebook maupun Instagram.</span></div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 16px;">Diskominfo Kabupaten Badung hadir sebagai narasumber dalam Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Teknologi Peningkatan Kapasitas Karang Taruna Yuda Dharma di Desa Gulingan. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 16px;">Kabid PKP (Pengelolaan Komunikasi Publik) Diskominfo A.A Rat Ratu Manacika selaku narasumber didampingi Miss Internet Bali Diah Desviarina menjelaskan meski dari awal sudah terdengar mencurigakan kabar itu, masih banyak saja yang kerap tertipu hoax di dunia maya. Ironisnya, walaupun terdengar sepele, hoax dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi masyarakat. </span></div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 16px;">Banyak tujuan disebarkanya suatu Hoax, Salah satunya Hoax dapat memicu kepanikan publik, Mungkin ini adalah tujuan hoax yang paling banyak diminati oleh si pembuat hoax, memicu terjadinya kepanikan publik. Bahkan, guna menghentikan kepanikan, biasanya media massa atau media online harus membantu masyarakat dan mengklarifikasi bila kabar-kabar tadi hanya hoax. "Oleh karena itu kita harus lebih berhati-hati dalam memilah suatu informasi dan berita" tandas beliau.</span></div>
Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Teknologi Peningkatan Kapasitas Karang Taruna Yuda Dharma di Desa Gulingan
22 Oct 2019